Cara IRT Mengatur Keuangan Agar Naik Level

Cara mengatur keuangan ala IRT berikut saya ambil dari pengalaman pribadi. Mengatur keuangan adalah salah satu tugas yang identik dilakukan oleh ibu rumah tangga. Tidak heran kalau kemudian muncul istilah istri sebagai manager keuangan. 

Berbeda dengan kebanyakan, saya pribadi menganut paham kalau mengatur keuangan boleh dilakukan siapapun baik suami atau pun istri, pihak manapun asal cakap.

Sadar kalau tidak memiliki kemampuan menjadi menteri kuangan yang baik, saya lebih senang memberikan tanggung jawab tersebut pada suami. Kebetulan, suami lebih pandai dalam mengatur dan mengendalikan diri akan uang.

Kenyataannya tetep deh saya dapat jatah mengatur uang belanja karena suami memberi mentah jatah bulanan tanpa dirinci harus dibelikan apa saja.

Tidak bisa bukan berarti tidak mampu, asal kita mau belajar kan? Hal ini akhirnya memacu saya untuk belajar literasi keuangan, terlebih dengan pemasukan yang saya dapat dari aktivitas sebagai blogger dan content writer.

Oh ya, perjalanan belajar keuangan saya dimulai ketika saya melakukan konsultasi bersama financial planner.

Berawal dari saya yang nol besar soal uang menjadi saya yang sedikit-sedikit bisa mengatur uang. Berikut rangkuman beberapa hal yang bisa kita lakukan agar keuangan rumah tangga naik tingkat berdasarkan pengalaman pribadi.


Cara IRT Mengatur Keuangan Agar Naik Level

software akuntansi, cara menghasilkan uang


Beberapa langkah terkait tips mengelola keuangan di masa pandemi ini bisa berhasil asalkan kita konsisten dan fokus sama tujuan.

Mencatat Arus Keuangan


Mencatat cashflow adalah hal essensial yang wajib kita lakukan untuk mengetahui kemana saja larinya uang milik kita.

Selain melacak larinya uang, mencatat cashflow juga bisa kita jadikan acuan untuk mengetahui gaya hidup di masa kini. Hal ini penting karena dengan ini kita bisa mempertahankan lifestyle  yang sama bahkan hingga pensiun.

Mencatat keuangan bukan karena kita pelit, meskipun nominalnya dirasa kecil.

Namun, salah satu kendala yang selalu saya hadapi saat memulai kebiasaan ini adalah kelupaan. Agar tidak lupa, kita bisa menggunakan bantuan aplikasi pencatat keuangan.

Mencari Tambahan


Setelah mengetahui jejak-jejak larinya uang, selanjutnya kita lakukan analisa. Apakah ada pos pengeluaran yang sebenarnya tidak perlu, bisa diubah atau pengeluaran over budget yang sebetulnya bisa diperkecil nominalnya dan lain-lain.

Melalui analisa, kita juga bisa tahu apakah selama ini keuangan sudah ideal atau justru besar pasak daripada tiang. Nah seandainya  jumlah uang yang dimiliki lebih kecil dibanding kebutuhan, artinya kita  harus memikirkan langkah selanjutnya yaitu menambah pemasukan.

Lagi ngetren nih, jualan online dari rumah. Tapi nggak harus kok semua IRT melakukan hal tersebut. Apalagi kalau merasa tidak bakat jualan atau merasa kurang nyaman saat mengunggah status jualan.

Bukan bermaksud mental block ya tapi kalau kita mendesak banget butuh duit sementara karakter kita kurang cocok di bidang tersebut bukankah akan terlalu memakan waktu ya kalau harus adaptasi dulu?

Kalau saya yah, saya akan memilih pekerjaan yang memang menjadi kelebihan saya. Fokus di situ, maksimalkan. Sebagai contoh, saya suka menulis dan memang sudah punya blog dan beberapa klien yang rutin pesan artikel, yodah fokus.

Agar lebih fokus, saya bahkan memilih sumber untuk benar-benar saya prioritaskan. Belajar dari pandemi di tahun 2020 yang penuh ketidakpastian akhirnya di 2021 ini saya memilih fokus content writer.

Memang honor dari situ tidak begitu besar tapi saya bisa mendapatkan rutin. Pertimbangan lain, karena saya sudah mengenal aturan mainnya sehingga saya tidak harus mempelajarinya terlebih dahulu. Atau babat alas kalau istilah dalam bahasa Jawa.

Nah, kalau memang punya mimpi menjadi olshoper sukses baru deh dirintis dengan catatan kita sudah punya penghasilan yang sudah pasti agar kebutuhan rumah tangga yang kurang-kurang itu bisa segera kita kejar.

Tidak hanya bagi rumah tangga, mencatat keuangan juga sangat dianjurkan ketika kita berbisnis agar kita mengetahui perkembangan bisnis secara pasti.

Saat mengatur keuangan bisnis, kita bisa menggunakan software akuntansi yang memang dirancang untuk mempermudah urusan keuangan bisnis.

Oh, ya obrolan selengkapnya tentang serba-serba penghasilan minim risiko ada di sini.

Setia pada Budgeting


Salah satu hal yang bikin keuangan kok enggak cukup-cukup padahal udah nambah pendapatan adalah ketika pendapatan naik, gaya hidup ikut naik. Istilah kerennya middle income trap hihi.

Memang sungguh terasa berat kalau kita pegang duit, kita pingin sesuatu tapi menahan diri tidak membelinya. Akhirnya sering deh belanja-belanja karena MERASA butuh padahal nggak butuh-butuh banget hihi. Gueh banget!

Kalau trik saya ya, saya kan punya self control yang lemah kalau sama duit, nah saya simpan uang yang saya miliki di tempat yang sulit saya akses.

Misal menyimpannya di ATM tanpa unduh mbanking di hape jadi kan mager mau ambil. Nabung di arisan yang diambil setahun sekali. Atau langsung dibelikan aset biar enggak gampang diambil, misal reksadana atau emas, gitu-gitulah.

Nah, sementara kebutuhan beli-beli ya setia pada budgeting yang kita buat. Nggak perlu ikut naik kalau memang nggak harus naik. 
Nah, itulah sedikit cerita tentang pengalaman saya agar keuangan IRT bisa naik level. Cara-cara tersebut juga saya pakai dalam tips mengelola keuangan di masa pandemi. Sekali lagi, kuncinya konsisten yaa..

Posting Komentar untuk "Cara IRT Mengatur Keuangan Agar Naik Level"