Cara Bertahan di Masa Pandemi dengan Memaksimalkan Peluang Dunia Digital

internet cepat

Sambungan internet cepat menjadi sesuatu yang agak pelik di hidup saya. Setelah menikah, saya tinggal bersama mertua dengan letak rumah yang masih sulit dijangkau internet. Jangan berharap bisa menonton video siaran langsung sampai tuntas, saling berkabar lewat aplikasi chatting saja membutuhkan waktu seharian saking sulitnya sinyal.

Hingga pada akhirnya, kisah mengijinkan kami untuk memiliki rumah sendiri. Serasa diberi kesempatan yang sangat berharga, saya berusaha sebaik mungkin untuk memanfaatkannya. Begini cara saya bertahan di masa krisis dengan memaksimalkan peluang yang ada di dunia digital.

Pandemi dan Adaptasi

Tak terasa hampir dua tahun kita hidup berdampingan dengan virus COVID-19. Hingga detik ini keadaan belum sepenuhnya pulih, masih ada banyak kewaspadaan yang perlu kita jaga.

Di situasi serba sulit ini, kesehatan dan keuangan menjadi dua hal yang rasa-rasanya saling diadu. Di satu sisi kebutuhan harus dipenuhi dengan tetap bekerja namun, di sisi lain kita tidak bisa bekerja secara leluasa seperti sebelum virus merebak. Apalagi ada banyak sektor yang terpaksa kukut. Hal ini mengakibatkan banyak orang harus kehilangan mata pencaharian mereka.

Sebut saja tukang becak yang mangkal di Malioboro dan sekitarnya. Sebelum pandemi, bapak-bapak pengayuh becak sering keciprat rejeki dengan mengantar turis-turis ke tempat pengrajin bakpia. Tapi kini?

Persoalan pertama tentu datang dari situasi pandemi yang menyebabkan pembatasan mobilitas. Persoalan nomor dua datang dari gagap teknologi yang sayangnya tidak mendapat dispensasi dari perkembangan zaman. Siapa yang tidak bisa maka dia akan tertinggal.  

Mengapa Harus Bertahan?

Ngapain harus bertahan, bukankah lebih mudah dan menyenangkan ketika kita tinggal menyalahkan keadaan?

Salahkan saja negara yang 'mencetuskan virus ini', salahkan saja pemerintah karena nggak menutup jalur perhubungan sejak awal yang akhirnya bikin kita kecolongan. 

Melihat anak usia sekolah yang saat ini justru semakin mesra dengan gadget, bukankah ini akibat kebijakan pemerintah yang menyelenggarakan pendidikan secara daring? Tanpa kebijakan tersebut, enggak mungkin anak-anak itu kenal gadget sejak kecil.

Adakah yang berfikir demikian? Tentu saja masih banyak.

Tapi pada faktanya, menyalahkan pihak lain tidak akan menyelesaikan persoalan, ya nggak sih, yang ada malah bikin tambah runyam.

Salah satu alasan mengapa kita harus bertahan ya karena siapa lagi yang akan menanggung hidup kita kalau bukan kita sendiri?

Dengan memiliki keinginan untuk bertahan kita akan memikirkan beragam cara untuk bisa bergerak. Dari bergerak kita pun menjadi punya. Dengan punya kita bisa berbagi. Kalau punya saja tidak, darimana kita bisa berbagi?*

Cara Bertahan di Masa Pandemi dengan Internet Cepat


internet cepat, IndiHome

Seperti yang telah saya sebutkan di awal, kesehatan dan keuangan menjadi dua hal saling berkaitan yang tidak bisa kita pilih salah satu. Mati karena ancaman virus, atau mati karena lapar?

Hal ini terasa valid sekali, terutama bagi setiap orang yang mengandalkan pemasukan harian untuk bisa makan. 🥺

Namun, ada satu jurus yang kita semua bisa lakukan agar tetap bergerak di masa sulit seperti ini. Yap, dengan memanfaatkan internet untuk mendapatkan penghasilan.

Sebenarnya ini prinsip lama saya, mengingat saya tinggal di DIY dengan angka UMR yang tidak begitu tinggi.

Pertimbangan lain, saya juga sudah menikah dan mempunyai anak plus tinggal di daerah pinggiran yang sedang berkembang. Di sini kesempatan memperoleh pekerjaan dengan penghasilan yang bisa dikatalan cucuk** bagi orang dengan background seperti saya agak sulit.

Trik yang selama ini saya lakukan ialah dengan mencari pekerjaan yang memberikan gaji lebih tinggi dibanding UMR Jogja. Kemudian menggunakan penghasilan saya sesuai standar Jogja dimana masih banyak harga bahan-bahan yang terjangkau.

Alhamdulillah, ini bisa saya dapat melalui blogging dan menjadi content writer berbekal koneksi internet cepat sehingga saya dapat melakukan aktivitas tanpa batas di rumah saja.

Nah, jika cara pertama adalah bertahan di masa pandemi dengan bergerak, maka cara berikutnya ialah dengan berbagi pada lingkungan sekitar. Tentu saling berbagi menjadi hal yang sangat dibutuhkan di masa sulit seperti saat ini.

Hal ini senada dengan program charity yang diadakan oleh IndiHome berjudul IndiHome Charity 2021.

Dikutip dari CNN Indonesia, di program charity ini, IndiHome menyumbangkan dana sebesar Rp 420 juta kepada warga masyarakat terdampak yang berada di sekitar wilayah kerja Telkom di Indonesia.

IndiHome sebagai penyedia layanan internet broadband, mengusung 3 strategi yaitu, connectivity, creativity dan charity.

Melalui program connectivity, IndiHome sebagai Internetnya Indonesia turut berpartisipasi dalam pemerataan sambungan internet hingga pelosok desa.

Tentu tujuan ini sangat berguna mengingat masih ada banyak masyarakat Indonesia yang tidak mampu mengakses internet, seperti daerah tempat tinggal mertua yang telah saya sebutkan sebelumnya.

Berikutnya ialah creativity dimana IndiHome turut mendukung inovasi, kreasi serta produktivitas bangsa. Terakhir ialah IndiHome charity yang menumbuhkan semangat bertahan, utamanya berjuang menghadapi pandemi.

IndiHome charity sendiri didistribusikan langsung melalui sekolah, lembaga atau organisasi masyarakat yang ditunjuk masing-masing regional.

Pandemi membawa banyak perubahan di setiap sendi kehidupan, tapi nggak boleh pasrah. Yuk, kita hadapi dengan terus bergerak mengerjakan aktivitas tanpa batas. Walau cuma di rumah, internet cepat bisa menghubungkan kita.


Referensi :

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210728095700-97-673155/indihome-beri-bantuan-rp420-juta-lewat-program-charity-2021/

*dikutip dari instastory @annisast 

**cucuk, sebuah istilah bahasa Jawa yang menggambarkan keadaan yang sepadan, biasanya berkaitan dengan penghasilan. Misal, gaweane ora cucuk. Artinya, pekerjaan ini tidak sepadan (antara tenaga yang dikeluarkan dengan upah yang diterima).

sumber gambar :

https://www.pexels.com/id-id/foto/wanita-jalan-di-luar-medis-3902732/

https://www.pexels.com/id-id/foto/orang-yang-menggunakan-ipad-35550/

Posting Komentar untuk "Cara Bertahan di Masa Pandemi dengan Memaksimalkan Peluang Dunia Digital"