Agenda Menarik Bersama si Kecil : Bertanam Makanan Kaya Serat
Masuk tahun ke-2 hidup berdampingan dengan covid-19, tentunya muncul berbagai penyesuaian. Salah satunya adalah mulai terbiasa dengan gaya hidup sehat.
Gaya hidup sehat bisa diterapkan dengan memenuhi nutrisi dan zat yang dibutuhkan tubuh, salah satunya memperhatikan asupan makanan kaya serat.
Hal lain yang terasa adalah lebih sering munculnya rasa tidak nyaman. Entah perasaan jenuh, rasa tidak berdaya, keadaan terhimpit atau rasa uring-uringan. Tak terkecuali bagi ibu dengan balita di rumah.
Rata-rata sumber kecemasan ibu hadir dari si kecil yang juga merasa bosan dan berujung rewel. Maklum ya, sejak pandemi kita memang belum bisa melakukan segala aktivitas dengan bebas, salah satunya mencari hiburan di luar rumah.
Menurutku, pandemi ini memiliki banyak hikmah. Tergantung mau dipandang dari sudut mana.
Ada rasa syukur hadir dari dalam diri, terutama karena kebersamaan bersama keluarga bisa lebih panjang dibanding kehidupan sebelum pandemi.
Yaiyalah, banyak sekali kegiatan yang dialihkan di rumah.
(Tips disiplin meski belajar dari rumah bisa baca di sini.)
Salah satu yang jadi problem justru ketika sebagai ibu, kita sudah kehabisan ide mengisi kegiatan bermain si kecil.
Kalau sudah begini, biasanya larinya ke hape atau perangkat elektronik lainnya. Berhubung tidak mungkin seharian kita terpapar handphone, ada baiknya isi waktu yang ada dengan kegiatan yang lebih bermanfaat.
Jujur ya, selama pandemi ini anakku nggak pernah lepas dari handphone. Meski pun tiada hari tanpa nonton handphone, Alhamdulillah ia patuh pada aturan yang telah kami sepakati, yaitu hanya menonton di waktu-waktu tertentu, pada istirahat siang dan setelah Maghrib.
Salah satu yang jadi problem justru ketika sebagai ibu, kita sudah kehabisan ide mengisi kegiatan bermain si kecil.
Kalau sudah begini, biasanya larinya ke hape atau perangkat elektronik lainnya. Berhubung tidak mungkin seharian kita terpapar handphone, ada baiknya isi waktu yang ada dengan kegiatan yang lebih bermanfaat.
Agenda Menarik Bersama si Kecil : Bertanam Makanan Kaya Serat
Jujur ya, selama pandemi ini anakku nggak pernah lepas dari handphone. Meski pun tiada hari tanpa nonton handphone, Alhamdulillah ia patuh pada aturan yang telah kami sepakati, yaitu hanya menonton di waktu-waktu tertentu, pada istirahat siang dan setelah Maghrib.
(Tips disiplin main hape bisa dibaca di sini.)
Kegiatan anakku apalagi kalau bukan nonton video YouTube hihi.
Ada salah satu video yang kelihatannya berkesan sekali di hati anakku. Yaitu animasi tentang kuman jahat dan kuman baik di dalam pencernaan yang sedang bertempur.
Melihat antusiasmenya saat menceritakan, nggak mau rugi, so aku manfaatkan dong (in a good way hihi).
"Kuman baik suka makan sayur, kuman jahat suka jajan." Dia terlihat berfikir.
"Aku mau kuman baik, aku makan sayur ya Buk."
Alhamdulillah ðŸ¤ðŸ¤ðŸ¤
Agar lebih afdol, aku pun memperkenalkan kegiatan menanam sayuran yang mengandung serat yang memang disukai si kuman baik.
Ini dia daftar makanan kaya serat untuk mendukung pencernaan sehat si kecil.
Tanaman dengan daun berbentuk jari dan berbulu ini tergolong mudah ditanam. Tomat merupakan makanan sehat yang mengandung antioksidan alami bernama likopen.
Sebaliknya jika tubuh mengalami kekurangan serat dapat berakibat pada masalah buang air besar.
Menurut sebuah jurnal yang diterbitkan pada Mei 2018 oleh National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease, kebutuhan serat yang dibutuhkan si kecil usia 1-3 tahun sebanyak 19 gram setiap hari. Sedangkan pada anak usia 4-8 tahun, dibutuhkan serat sebanyak 25 gram setiap hari.
(Bagi yang ingin membaca tips konsisten berkebun, bisa baca di sini.)
Nah, sekian contoh kegiatan menyenangkan bersama si kecil untuk mengisi waktu selama pandemi agar tak bosan di rumah saja.
Setelah mengenalkan beragam makanan kaya serat pada si kecil, asyik kali ya kalau kegiatan selanjutnya adalah mengolah hasil panen.
Kegiatan anakku apalagi kalau bukan nonton video YouTube hihi.
Ada salah satu video yang kelihatannya berkesan sekali di hati anakku. Yaitu animasi tentang kuman jahat dan kuman baik di dalam pencernaan yang sedang bertempur.
Melihat antusiasmenya saat menceritakan, nggak mau rugi, so aku manfaatkan dong (in a good way hihi).
"Kuman baik suka makan sayur, kuman jahat suka jajan." Dia terlihat berfikir.
"Aku mau kuman baik, aku makan sayur ya Buk."
Alhamdulillah ðŸ¤ðŸ¤ðŸ¤
Agar lebih afdol, aku pun memperkenalkan kegiatan menanam sayuran yang mengandung serat yang memang disukai si kuman baik.
Yuk Beri Makan si Kuman Baik, Berikut Daftar Makanan Kaya Serat
Tomat
Tanaman dengan daun berbentuk jari dan berbulu ini tergolong mudah ditanam. Tomat merupakan makanan sehat yang mengandung antioksidan alami bernama likopen.
Tomat juga kaya akan air, vitamin A, vitamin C dan beragam zat gizi lain memberi banyak manfaat bagi tubuh. Mengkonsumsi tomat diantaranya dapat mencegah sembelit, dehidrasi dan melancarkan buang air besar.
Selanjutnya adalah jagung. Termasuk dalam makanan kaya serat sebagai makanan bagi bakteri baik yang pastinya menyehatkan saluran cerna.
Tak hanya mengenyangkan, ubi jalar mengandung vitamin A, serat dan potasium. Manfaatnya dapat menjaga kesehatan jantung, penglihatan dan sebagai anti inflamasi serta menjaga imun.
Jagung
Selanjutnya adalah jagung. Termasuk dalam makanan kaya serat sebagai makanan bagi bakteri baik yang pastinya menyehatkan saluran cerna.
Ubi Jalar
Tak hanya mengenyangkan, ubi jalar mengandung vitamin A, serat dan potasium. Manfaatnya dapat menjaga kesehatan jantung, penglihatan dan sebagai anti inflamasi serta menjaga imun.
Cara penyajiannya mudah, ubi jalar cukup direbus atau digoreng.
Serat memang bukan merupakan zat gizi, namun kehadirannya sangat diperlukan, terutama bagi kesehatan pencernaan seperti melancarkan buang air besar dan mencegah dehidrasi.
Manfaat Makanan Kaya Serat untuk Anak
Serat memang bukan merupakan zat gizi, namun kehadirannya sangat diperlukan, terutama bagi kesehatan pencernaan seperti melancarkan buang air besar dan mencegah dehidrasi.
Akibat Kekurangan Serat
Sebaliknya jika tubuh mengalami kekurangan serat dapat berakibat pada masalah buang air besar.
Masalah BAB ini meski tampak sepele dapat mengurangi kenyamanan si kecil karena proses pembuangan tinja ke luar tubuh biasanya terasa sakit.
Anakku dulu pernah lho kesulitan BAB, duh rasanya nggak tega sekali. Terlebih jika sudah berlangsung lama, bisa-bisa membuat anak trauma BAB.
Bersyukur Alhamdulillah, dia sudah tidak pernah merasakan BAB yang menyakitkan.
Nah, karena si kecil sudah paham manfaat makanan kaya serat untuk pencernaan, kini giliran kita memperkenalkan bagaimana cara menanam berbagai macam sayuran yang mengandung serat tersebut di rumah.
Nah, karena si kecil sudah paham manfaat makanan kaya serat untuk pencernaan, kini giliran kita memperkenalkan bagaimana cara menanam berbagai macam sayuran yang mengandung serat tersebut di rumah.
Kebutuhan Serat Sesuai Usia
Persiapan Berkebun Bersama si Kecil
Briefing
Laiaknya briefing yang dilakukan pada orang dewasa, manfaatnya pun sama dengan briefing pada si kecil sebelum melakukan kegiatan.
Melakukan briefing sebelum berkebun dapat memberi gambaran pada si kecil tentang proses berkebun itu sendiri serta hal-hal yang tidak dan boleh dilakukan si kecil.
Persiapan Alat
Beberapa alat yang diperlukan seperti sekop, ember air hingga sepatu boots dalam ukuran mini.
Manfaat Menanam untuk si Kecil
- Mengajarkan anak tentang kesabaran.
- Melatih anak untuk konsisten melakukan sesuatu hingga mendapat hasil yang diharapkan.
- Mengenalkan si kecil tentang jenis tanaman yang menyehatkan tubuhnya.
- Mengisi waktu libur pandemi untuk kegiatan-kegiatan yang bermanfaat.
Nah, sekian contoh kegiatan menyenangkan bersama si kecil untuk mengisi waktu selama pandemi agar tak bosan di rumah saja.
Setelah mengenalkan beragam makanan kaya serat pada si kecil, asyik kali ya kalau kegiatan selanjutnya adalah mengolah hasil panen.
Posting Komentar untuk "Agenda Menarik Bersama si Kecil : Bertanam Makanan Kaya Serat"
Posting Komentar