Pengalaman Pasang IUD Part 1, Sakit Nggak?

Pengalaman pasang iud

Berikut ini adalah pengalamanku memasang kontrasepsi IUD. Sebagai seorang penakut, berhasil memasang IUD merupakan sebuah prestasi luar biasa 😅

Selain mengabadikan pengalaman, aku menulis blogpost ini dengan tujuan memberi tahu pada teman-teman semua, bahwa apa yang kita takutkan tidak selamanya benar-benar menakutkan kok. 

Alasan Memilih IUD


  • IUD menghindarkan kita dari kelalaian yang bisa berakibat fatal, misal saat kita memilih alat kontrasepsi berupa pil, kemudian lupa meminumnya sehingga efektivitas KB pun menurun.
  • Tindakan yang dilakukan saat pemasangan kontrasepsi IUD dilakukan dalam jeda waktu relatif lama, aku sendiri menggunakan IUD Chopper T 8 tahun. Jadi selama 8 tahun tersebut, kita hanya perlu kontrol-kontrol ringan.
  • IUD bisa dipasang secara gratis saat ada program dari pemerintah sehingga tidak ada alasan mahal ya..
  • IUD merupakan alat kontrasepsi yang tidak mempengaruhi hormon. 
  • IUD merupakan alat kontrasepsi yang direkomendasikan oleh banyak tenaga kesehatan karena tingkat keberhasilannya tinggi.
  • Saat pasangan berencana untuk program kehamilan, IUD hanya perlu dilepas. Tanpa perlu 'memperbaiki' masa subur, program hamil sudah bisa dilakukan.

Berencana Pasang IUD Tetapi Ngilu? Begini Strategiku Menghadapinya


1. Edukasi Diri


Rasa takut pasang IUD sebagian besar dialami oleh perempuan yang mau pasang IUD alias belum pernah pasang. Agak bingung kan ya, belum pasang tapi udah bisa ngeramal kalau pasang IUD itu sakit 🤔

Nah nah..

Biasanya hal ini dipicu oleh perasaan ngilu saat melihat cocor bebek, merinding dengan prosesnya atau pernah trauma terkait tindakan pada bagian bawah sana.

Mari kita pisahkan, mana halusinasi semata, mana kenyataan. Mungkin agak sulit, tapi bisa kok. Halusinasi belum tentu kejadian.

Rasa takut itu wajar, tetapi menjadi tidak wajar saat porsinya berlebihan atau tidak pada tempatnya.

Jadi yuk edukasi diri sebelum pasang IUD. Aku sendiri mengedukasi diri dengan banyak membaca literasi yang membahas tentang IUD hingga mendengar sharing orang lain yang sudah pernah pasang IUD. 

2. Alihkan Pikiran


Setelah puas menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan seputar IUD, tutup bacaan, tutup telinga, alihkan pikiran pada hal lain di luar IUD. 

Rasa takut justru membuat semangat kendor. Pilih saja memikirkan topik yang seru dan ringan. Hal ini yang aku lakukan dalam waktu seminggu sebelum jadwal pasang IUD.

3. Berdoa. Rileks. Atur Nafas


Mantra yang memudahkan tubuhku untuk tetap tenang menjelang proses yang menurutku menakutkan.

Proses Pemasangan IUD


Akhirnya hari yang dijadwalkan tiba juga. Jujur yaa agak dag-dig-dug tapi rasanya telat banget kalau mau cancel.

Rasa deg-degan semakin menjadi saat berada di ruang tindakan. Saat itu aku hanya doa dan atur nafas 😆

Saat dipasang : ternyata B aja yaak. Tidak sesakit dan seseram yang pernah kubayangkan lho!

Saat itu aku tetap dapat merasakan saat ada sesuatu yang menyentuh rahimku. Aku kurang tahu ini proses gimana sih. Aku hanya menuruti instruksi. Duduk dengan posisi seperti mau lahiran sambil atur napas.

Aku hanya merasa pegel karena cocor bebek yang belum dilepas. Enggak yang pasang alat lalu selesai kan tapi harus dibersihkan dll juga. Jadi selama proses lain-lain tersebut berjalan ya si cocor tetap stay di situ.

Proses pemasangan IUD sendiri cukup singkat, hanya sekitar 3 menit. Asalkan kita rileks, atur nafas menurutku tidak sakit. Sakit itu kalau kita terlalu tegang atau deg-degan dan rasanya benar-benar dipikiriin banget banget.

Beberapa Jam Paska Pasang IUD, Gimana Rasanya?


Sensasi yang aku rasakan setelah alat dipasang :

  • Ada rasa linu samar di perut bagian bawah, intinya kerasa lah kalau ada benda di situ.
  • Muncul buanyak sekali flek dan keputihan yang katanya merupakan bagian dari adaptasi alat.

Kebetulan, jadwalku memasang IUD beberapa hari setelah mens, jadi rasanya memang agak ngilu. Aku pernah mendengar saran, katanya untuk mengindari rasa ngilu yang timbul kita bisa memasang IUD saat mens lagi deres-deresnya. Bisa dicoba saat lepas nanti yaak.

Kesimpulannya, memasang IUD tidak seram kok asal kita bisa rileks dan atur nafas dengan baik. Yah, tekniknya mirip seperti saat kontraksi, tapi.. kalau ada teman-teman yang tetap takut yah aku tidak memaksa, karena setiap orang enggak sama.

Btw, akupun butuh waktu lama untuk yakin dengan kontrasepsi ini. Aku menghabiskan waktu sekitar 4.5 tahun untuk mengumpulkan keberanian dan membuat perasaan berani lebih besar dibanding rasa takut (yang paling banyak disebabkan oleh pikiran kita sendiri).

Aku rasa memasang IUD itu sama saja dengan tindakan lain kok, seperti suntik atau luka yang dibersihkan oleh tenaga medis. Cuma ini kan yang ditindak bagian sensitif kita, bagian yang dianggap tabu oleh sebagian besar kita, bagian yang tidak sesering bagian lain kita lihat. Mungkin ini yang membuat sensasinya beda. Padahal va*ina ya sama kok, sama-sama bagian tubuh kita. 

Sungguh ini pengalaman pertama mengalahkan rasa takut yang benar-benar mengesankan. Aku update secara berkala bab per-IUD-an ini.

Posting Komentar untuk "Pengalaman Pasang IUD Part 1, Sakit Nggak?"