Kenapa Blogging? Mending Ngerajut Bikin Tas



Maka berbahagialah ibu-ibu yang rempong ngurus balita. Ibu-ibu pekerja yang harus gesit bergerak agar tetap kebagian waktu. Yang masih punya mimpi lain sebagai salah satu bentuk aktualisasi diri. Produktif di jalur yang kita suka, dan di sini saya mau ngomongin blogging.

IRT dan workingmom yang hobi blogging mana suaranya? Yeaah.

Sadar atau tidak tantangan itu memaksa kita berfikir kreatif. Karena otak manusia akan bekerja maksimal jika diberi challenge.

Saya merasakan sendiri. Sibuk membuat kita lebih menghargai waktu.

Pas SMA saya ikut ekstrakurikuler yang membuat waktu luang setelah pulang sekolah saya nyaris habis.

Saya harus bisa kreatif membagi waktu karena kalau tidak saya tidak akan memiliki pakaian ganti karena cucian saya nggak ada yang nyuciin.

Ritme seperti itu kini terulang. Hari-hari saya harus bagus supaya semua pekerjaan beres. Plok plok plok.

Kenapa sih getol nge-blog? Padahal menghasilkan saja belum. *karena belum makanya harus rajin-rajin merayu Tuhan yaa supaya impian-impian segera diwujudkan. *merayunya dengan mengorbankan jam tidur buat nulis misal

Karena manfaat blogging banyak diantaranya :


1. Menuntut berfikir kritis serta cepat dan tepat


Kita harus kritis demi tuntutan agar artikel rajin tayang. Di sisi lain kalau tidak kritis maka kita akan merasa kehabisan ide.

Senang lho melihat tampilan blog yang penuh dengan arsip artikel. Apalagi kalau tanggal tayangnya berdekatan. Itu membikin saya merasa produktif . Hahaha.


2. Menuntut haus akan ilmu


Karena menulis blogpost adalah membagi wawasan. Kita tidak mungkin bisa menulis tanpa otak yang terisi. Hmm jadi ingat pada kalimat yang pernah saya dengar, "Otak hanya mengolah apa yang masuk."

Dan pada saat saya ingin menulis tentang teribble two tantrum otomatis saya harus menguasai seluk beluknya. Dari pandangan para ahli. Dari riset-riset.
Bonusnya, ini membikin saya makin memahami anak.


3. Menuntut kita untuk mau belajar hal baru


Kalau lagi nggak males saya suka me-review pekerjaan saya.

Kurangnya apa dll. Dari situ saya jadi tahu apa sih yang harus saya pelajari.

Misalnya kemarin sakit hati menemukan gambar di blog saya yang dipakai oleh orla. Nggak boleh ngamuk dong kan ambilnya juga secara gratis. Nah, itu berarti, saya harus belajar tentang teknik foto nih.

Kiat-kiatnya pernah saya tulis di sini.

4. Menuntut tidak gaptek

Untuk mempercantik tampilan blog mau tidak mau kita harus mempelajarinya tekniknya.

Apalagi kalau ingin mengoptimasi blog yaa kan?

Kita pun harus memahami Alexa Rank serta cara melangsingkannya. Mengerti Google Analytics, DA/PA dan sebagainya.

5. Belajar tepat waktu dan menghargai sekecil apapun sisa waktu

Tidak hanya berlaku saat sedang mengikuti lomba yang memiliki deadline tapi di keseluruhan aktivitas.

Menyinggung judul, kakak dari suami pernah tanya ke saya, 'Mba kamu nggak pingin belajar ngrajut?'

"Udah mba tapi nggak bisa."

'Aku dulu juga nggak bisa. Nggak papa dicoba saja terus,' sambil ketawa. Mungkin ngetawain alasanku yang remeh banget.

"Aku lebih suka nulis. Anakku kalo tidur sekarang cuma sekali sehari, itu kurang lebih dua jam. Hmm dua jam ku sudah habis buat bikin postingan blog."

Itu sih alasanku sesungguhnya. Karena aku suka nge-blog. 

Posting Komentar untuk "Kenapa Blogging? Mending Ngerajut Bikin Tas"